RESUME
Filsafat
Ilmu
Suatu
Kajian Dalam Dimensi Ontoligis, Epistemologis, dan Aksiologis
Penulis : Drs. A Susanto, M.Pd.
Jakarta : Bumi Aksara : 2011
ISBN : 978-602-217-002-0
Mata Kuliah
KEPERAWATAN
DASAR 2
Oleh:
YULIA SUSANTI
No.BP:1311316160
FAKULTAS KEPERAWATAN PROGRAM B
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
BAB
1
PENGERTIAN
FILSAFAT
A. Pengertian
Filsafat
Kata filsafat berasal dari
kata”philosophia’(bahasa Yunani) di artikan dengan ‘mencintai kebijaksanaan’
sedangkan bahasa Inggris kata filsafat disebut dengan istilah ‘philosophy’
dalam bahasa Arab di sebut istilah’falsafah’ di terjemahkan denga ‘cinta
kearifan’
Jadi menurut penulis pengertian dari
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang masalah-masalah
yang muncul dan berkenaan dengan segala sesuatu ,baik yang sifatnya materi
maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang
sebenarnya,mencari prinsip-prinsip kebenaran ,serta berfikir secara rasional
,logis mendalam,sehingga dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah-masalah kehidupan manusia.
Para ahli dan tokoh-tokoh filsafat banyak merumuskan pengertian dari filsafat itu
sendiri, menurut Beni Ahmad Saebani
(2009:21) perbedaan definisi yang di kemukan oleh para tokoh tsb disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
·
setiap tokoh hidup dalam kurun waktu
yang berbeda
·
setiap tokoh tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan hidup yang berbeda
·
setiap tokoh dengan kapasitas keilmuan
dan lain lain memiliki konotasi dan kesan makna yang berbeda tentang definisi filsafat
·
karena perkembangan filsafat itu
sendiri.
B. Objek
Filsafat
Objek yang diselidiki oleh filsafat ada
2 yaitu:
1. Objek
Materiil adalah suatu kajian penelahaan atau pembentukan pengetahuan itu ,yaitu
segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.Mencakup segala hal ,baik hal yang
konkret atau nyata atau hal-hal yang abstrak atau tidak tampak.
2. Objek
Formal yaitu;sifat penelitian ,penyelidikan yang dalam.Kata mendalam berarti
ingin tahu tentang objek yang tidak empiris.
C. Metode
Filsafat
Metode Filsafat sangat banyak
,sebahagian ahli mengelompokan menjadi 3 macam
1. Metode
sistematis perhatian hanya terfokus kepada isi filsafat bukan pada tokoh atau
zaman ,serta periodenya
2. Metode
historis ,mengkaji filsafat dengan mengikuti sejarahnya.membicarakan tokoh demi
tokoh menurut kedudukannya dalam
sejarah.
3. Metode
kritis digunakan untuk mempelajari filsafat tingkat intensif.
D. Ciri-Ciri
Filsafat
Ciri-Ciri filsafat adalah
1. Filsafat
sebagai ilmu,yaitu filsafat berusaha
untuk mencari hakikat atau intidarisuatu limu
2. Filsafat
sebagai cara berfikir yaitu caraberfikir yang sangat mendalam(radikal) sehingga
akan sampai pada hakikat sesuatu
3. Filsafat
sebagai pandangan hidup yaitu filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat
kodratdiri manusia yang berperan
sebagai makhluk individu,makhluk social dan maklhuk Tuhan.
BAB
2
FILSAFAT
ILMU
A. Hakikat
Ilmu Dan Pengetahuan
Ilmu (science) diartikan sebagai
pengetahuan tentang sesuatu atau bagian dari ilmu pengetahuan dan mempunyai
beberapa syarat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan
1. Sistematis
yaitu ada urutan dari awal sampai akhir
2. General
yaitu keumuman sifat nya bisa berlaku dimanapun (lintas ruang dan waktu dengan
keterbatasannya) berkaitan dengan mutu dan standar.
3. Rasional maksudnya ilmu sebagai pengetahuan ilmiah bersumber pada pemikiran rasional yang
mematuhi kaidah-kaidah logika
4. Objektif apa adanya mengungkap realitas yang sahih
bagi siapa saja.
5. Menggunakan
metoda tertentu dalam mempertanyakan objek tertentu mencari dan menemukan
sesuatu sebagai kebenaran
6. Dapat
di pertanggungjawabkan dengan menggunakan argumentasi logis dan rasional
7. Pengetahuan
menurut Jujun S.Suriasumantri(1999:105) adalahhakikatnya merupakan segenap apa
yang kita ketahui tentang objek tertentu,termasuk didalamnya adalah ilmu.
B. Pengertian
Filsafat Ilmu
Menurut Jujun S.Suriasumantri Filsafat
Ilmu merupakan suatu pengetahuan atau epistemologi yang mencoba menjelaskan
rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tak lagi merupakan misteri.Jujun
menggolongkan pengetahuan menjadi 3 kategori
1. Pengetahuan
yang baik dan buruk di sebut juga etika
2. Pengetahuan
tentang indah dan jelek disebut juga estetika atau seni
3. Pengetahuan
tentang benar atau salah di sebut juga logika.
C. Perkembangan
Filsafat ilmu
Secara historis ,perioderisasi
perkembangan dikelompokkan kedalam beberapa masa
1. Zaman
prasejarah ,disebut juga zaman batu atau
masyarakat purba.Pada zaman ini pengetahuan bersifat coba-coba(trial and error)
2. Zaman
sejarah,atau zaman peradaban dan pertanian.Pada zaman ini manusia telah
mengenal tulisan.
3. Zaman
logam,di kategorikan sebagai kebudayaan klasik.Ditemukannya logam yang di olah
sedemikian rupa menjadai perhiasan yang indah dan mahal.
4. Zaman
Yunani dan Romawi, lahirnya filsafat yangmempunyai arti yang lebih luas dari
sekarang.
5. Thales
dari(Miletus 624-548 SM) sebagai filsuf pertama yang mempertanyakan dasar isi
alam.
6. Filsafat
ilmu di India dan Cina,berlainan dengan
filsafat modern lebih menyerupai ngelmu dari ilmu,lebih merupakan ajaran Hindu
yang memaparkan bagaimana orang dapat mencapai kebahagian yang kekal.
7. Filsafat
ilmu pada masa islam,Ilmu pengetahuan dan teknologi modern lahir dari kandungan
islam yaitu menemukan yang menjadi pembuka rahasia alam semesta yang jadi
perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
8. Filsafat
ilmu pada Abad kegelapan,pada masa ini bangsa Romawi sibuk dengan
masalah-masalah keagamaan yang terus
mempelajari dosa dan cara menghapuskannya
9. Filsafat
ilmu pada Abad 16 dan 17,merupakan kebangkitan ‘renaissance’ masa yang
menghidupkan kembali kebudayaan klasik (Yunani-Romawi).Dengan meninggalkan
kebudayaan yang bernafaskan kristiani.
10. Filsafat
ilmu pada Abad ke-18 dan 19,tumbuh sangat pesat dan menakjubkan .Ilmu pengetahuan empiris makin mendominasi ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu pada Abad ke-20, abad
percobaanbagi ilmu pengetahuan,terjadinya perang dunia 1 dan2 yang mencoreng
sejarah .
Ada 3 teori yang datang pada abad 20
yang cukup menggelisahkan ilmu
pengetahuan yaitu:teori relativitas,teori quantum dan teori elektris tentang
materi. Ilmu pengetahuan memasuki kesadaran baru dan mulai menyadari batas-batas
kemampuannya.
BAB3
SUBSTANSI
FILSAFAT ILMU
A. Kenyataan
atau Fakta.
Menurut perspektif
saint atau ilmu pengetahuan ,kebenaran dapat di peroleh melalui penyelidikan
dengan menggunakan metode ilmiah,logis untuk mencari bukti empiris dalam upaya
untuk menguji hipotesis atau tidak dan untuk menarik kesimpulan yang dapat di
generalisasikan(Ahmad Tafsir,2002).
Menurut perspektif agama,suatu kebenaran
dapat dicari dan ditemukan,serta diterima melaluiproses ilmiah sebagai basis
utama.Proses aqliah atau pikiran(logika) digunakan sebagai alat penunjang
proses imaniah untuk memperkuat kebenaran wahyu sebagai proses imaniah.Antara
kebenaran dan fakta merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain dan berkaitan sangat erat.
Kebenaran yang ditemukan berdasarkan
perspektif agama adalah bersifat mutlak dan tidak perlu di sangsikan
kebenarannya karena merupakan kebenaran wahyu yang diterima melalui proses
imaniah dan logika sebagai proses pikir penunjang.
B. Konfirmasi
Berasal dari bahasa
Inggris ‘comfirmation’ yang berarti penegasan,pengesahan.Konfirmasi apabila di
kaitkan dengan ilmu,maka fungsi ilmuadalah menjelaskan,memprediksi dan
menghasilkan,lebih bersifat interprestasi untuk memberikan makna tentang
sesuatu.
1. Aspek
kuantitatif dan kualitatif konfirmasi
Derajat
konfirmasi kuantitatif dibangun berdasarkan hipotesis mengenai objek yang
diukur dan seluas hipotesisnya.
Untuk
membangun konfirmasi kualitatif dan upaya melepaskan dari yang kuatitatif
tampaknya memang belum dapat dilakukan sepenuhnya.
2. Teori
Konfirmasi
Teori
kepastian(comfirmation theory) berupaya mencari deskripsi hubungan normative
antara hipotesis dengan evidensi ,ada tiga teori konfirmasi yaitu;a)decision
teori, menerapakan kepastian berdasarkan
keputusan b)estimation theory,menetapkan kepastian dengan member peluang benar
salah dengan menggunakan konsep probabilitas ,c)realibity theory ,menetapakn
kepastian dengan mencermati stabilitas evidensi yang mungkin berubah –ubah
karena kondisi atau lain hal.
C. Konsep
dan Definisi
1. Fungsi
logis definisi adalah memberi batas arti atau makna simbolik dari suatu
konsep,sehingga definisi disamaartikan dengan batasan.Mambuat definisi pada
dasarnya adalah membuat batasan konsep tunggal .
2. Definisi
nominalis merupakan penjelasan atau sesuatu istilah dengan menggunakan kata
lain yang lebih dikenal.Definisi nominalis setidaknya dapat dibedakan manjadi
dua yaitudefinisi sinonim dan etimologis,pada definisi sinonim penjelasan
diberikan dengan menggunakan persamaan kata.Sedangkan definisi etimologis
merupakan cara mengetengahkan asal-usul istilahnya.
3. Definisi
realis,memberikan penjelasan atau batasanberdasarkan isi yang terkandung dalam
konsep yang didefinisikan.
4. Definisi
praktis,definisi yang mementingkan penjelasan kegunaan atau fungsional.
5. Definisi
paradigmatis,,tata pikir yang kompleks baik dalam tataran teoritik maupun
operasional,berfikir horizontal dan kreatif.
6.
BAB
4
FILSAFAT
DAN ILMU PENGETAHUAN
A. Hakikat
Ilmu Pengetahuan
Istilah ilmu
pengetahuan diambil dari bahasa Arab”alima,ya’lamu,’ilman’ yang berarti
mengerti atau memahami benar-benar.Dalam bahasa Latin scienta yang berarti
mempelajari atau mengetahui.
Menurut The Liang Gie
(1996:88) ilmu sebagai pengetahuan ,aktivitas atau metode merupakan satu
kesatuan yang saling berkaitan.Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang dilaksanakan dengan metode
tertentu,yang akhirnya aktivitas metodis itu menghasilkan pengetahuan ilmiah.
Adapun pengertian
pengetahuan itu sendiri,seperti yang dikemukan Surajiyo(2007:62) adalah hasil
tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami
suatu objek yang dihadapinya.Manusia tidak dapat menuntut bahwa memperoleh
sesuatu itu berarti sudah jelas kebenarannya,karena boleh jadi hanya kebetulan
saja.
B. Objek
Ilmu Pengetahuan
Salah satu cirri ilmu
adalah memiliki objek penyelidikan.Yang terdiri dari 2 objekyaitu;
1. Objek
materiil ,adalah suatu hal yang menjadi sasaran penyelidikan atau pemikiran
sesuatu yang dipelajari baik berupa benda konkret atau abstrak.
2. Objek
Formal ,merupakan sudut pandang atau
cara memandang terhadapobjek materiil,termasuk prinsip-prinsip yang digunakan.
Dengan melihat objek
ilmu tersebut ,maka keberadaan filsafat
sesungguhnya sangat dekat dengan kita,bahkan setiap saat kita terlibat dalam
tindakan berfilsafat itu sendiri,hanya saja selama ini keberadaanya belum kita sadari.
C. Kehadiran
Filsafat Sebagai Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan pada
mulanya hanya ada satu ,yaitu filsafat.Karena filsafat mempersoalkan kebenaran
pengetahuan yang bersifat umum,abstrak dan universal ,maka wajarlah jika
filsafat tidak mampu menjawab persoalan hidup yang bersifat kokkret,ptaktis dan
pragmatis.
Sebagai induk ilmu pengetahuan ,ruang
lingkup studi filsafat mencakup semua hal yang ada bahkan yang mungkin ada
menurut aspeknya yang mendasar berupa sifat hakikat atau substansinya.
D. Persyaratan
Ilmu Pengetahuan
C.A Qadir (2002:20) memberikan 3 pokok
persyaratan ilmu pengetahuan
1. pengakuan
atas kenyataan bahwa tiap manusia terlepas dari kasta,kepercayaan,jenis
kelamin,atau usia mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atau
dipersoalkan lagi untuk mencari ilmu
2. Metode
ilmiah itu tidak hanya pengamatan atau eksperimentasi tetapi juga teori dan
sistematisasi.ILmu pengetahuan mengamati factor-faktor
mengklasifikasikanya,menunjukan hubunganya dan digunakan sebagai dasar untuk
menyusun teori.
3. Semua
orang harus mengakui bahwa ilmu pengetahuan berguna dan berarti untuk individu
atau social
E. Eksistensi
Ilmu Pengetahuan
Cara yang dipakai untuk menjelaskan
identitas ilmu pengetahuan ada 4yaitu;
1. Objek
ilmu pengetahuan adalah sasaran pokok atau tujaun penyelidikan keilmuan ,baik
objek materiil atau objek formal
2. Metode
ilmu pengetahuan adalah suatu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang
benar,merupakan cara-car penyelidikan yang bersifat keilmuan disebut juga
metode ilmiah.
3. Sistem
ilmu pengetahuan ,merupakan petunjuk adanya saling terkaitan dan saling
berhubungan antara satu dan yang lain secara fungsional.
4. Kebenaran
ilmiah maksudnya,suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya menurut
norma-norma keilmuan.
Kebenaran ini menurut Michael Williams
ada 5 teori
1. Kebenaran
koherensi , suatu pernyataan dianggap benar kalau pernyataan tersebut koheren atau konsisten
dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Kebenaran
korespodensi,suatu pernyataan adalh
benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespodensi (berhubungan
)dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Kebenaran
pragmatis,suatu kebenaran pernyataan diukur dengan menggunakan criteria
fungsional.
4. Kebenaran
perfomatif,suatu pernyataan kebenaran bukanlah kualitas atau sifat
sesuatu,tetapi sebuah tindakan (performatif).
5. Kebenaran
proposisi,suatu pernyataan disebut benar apabila sesuai dengan persyaratan
materilnya suatu proposisi,bukan pada syaratformal proposisi.
BAB
5
DIMENSI
KAJIAN FILSAFAT ILMU
A. Dimensi
Ontologi
1. Definisi
Ontologi
Ontologi adalah ilmu
pengetahuan atau ajaran tentang yang berada atau ontologi merupakan teori
hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada.Pembahasan tentang ontology
sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa”,
Ontology menyelidiki
sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang berbeda dimana
entitas dari kategori –kategori yang logis yang berlainan(objek-objek fisis,hal
universal,abstraksi) dapat di katakana ada ,dalam kerangka tradisional ontologi
dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada,sedangkan
dalam hal pemakaianya akhir-akhir ini ontology di pandang sebagai teori
mengenai apa yang ada.
2. Objek
kajian ontologi
Objek telahan ontology
adalah yang ada ,yaitu ada individu,ada umum,ada terbatas,ada tidak
terbatas,ada universal,ada mutlak,termasuk kosmologi dan metafisika,dan ada
sesudah kematian maupun sumber segala ada ,yaitu Tuhan Yang Maha Esa,pencipta
dan pengatur alam semesta.
a) metode
dalam ontology Lorens Bagus memperkenalkan 3 tingkat abstraksi dalam ontology
§ abstraksi
fisik,menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek
§ abstraksi
bentuk,mendiskripsikan metafisik mengenai prinsip umum yang menjadi dasar dari
semua realitas.
§ abstraksi
metafisik,merupakan abstraksi yang di jangkau oleh ontologi
b) metafisika
,merupakan cabang filsafat yang
membicarakan tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar
pengalaman manusia,mengkaji segala sesuatunya secara komprehensif.Membicarakan
sesuatu yang bersifat ‘keluarbiasaan’,atau hal-hal yang tidak alami,serta
berada diluar kebiasaan.
c) asumsi,pendapat
yang telah didukung oleh teori dan fakta yang dapat dibiktikan secara rasional.
3. Aliran
–Aliran dalam Metafisika Ontologi
a) aliran
monoisme,paham yang menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan
itu hanya ada satu saja ,tidak mungkin dua.
b) aliran
dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling
bertentangan yaitu materialisme dan idealisme.Menurut aliran dualism materi
maupun ruh sama-sama merupakan hakikat.
c) aliran
pluralism berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan
kenyataan.Menyatakan bhwa kenyataan ala mini tersusun dari banyak unsure,lebih
dari satu atau dua entitas.
d) aliran
nikhilisme ,menyatakan bahwa dunia terbuka untuk kebebasan dan kreativitas
manusia,tidak mengakui adanya validitas alternative positif.
e) aliran
agnotisisme,menganut paham bahwa manusia tidak mungkin mengetahui hakikat
sesuatu di balik kenyataanya.Mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui
hakikat benda,materi maupun hakikat ruhani.
4. Teologi
Teologi juga merupakan
bagian dari kajian bidang ontology,menurut Sudarsono (2001:129)yang dimaksud
dengan teologi dalam ruang lingkup filsafat metafisika adalah filsafat
ketuhanan yang bertitik tolak semata-mata kepada kejadian alam.
Teologi dalam kajian
filsafat metafisika memiliki arti penting dalam pemikiran kefilsafatan.Pada
abad 20 pemikiran filsafat tentang teologis cukup menonjol terutama menurut
Hendri Bergson.Menurut Bergson agama ada dua macam ,agama statis dan agama
dinamis.Agama statis timbul karena hasil karya perkembangan pemikiran otak atau
akal manusia ,agama sebagai alat bertahan
terhadap segala sesustu yang dapat menjadikan manusia putus asa.Agama
dinamis yang diberikan oleh instuisi,dengan perantaraan agama ini manusia dapat
berhubungan dengan asas yang lebih tinggi,yang lebih berkuasa daripada dirinya
sendiri.
B. Dimensi
Epistemologi
1. Pengertian
Epistomologi
Epistemologi disebut
juga dengan teori pengetahuan(theoryof knowledge) ,yaitu cabang filsafat yang
mempelajari asal mula atau sumber,struktur,metode dan syahnya
(validitas)pengetahuan.Epistemologi memfokuskan pada makna pengetahuan yang
dihubungkan dengan konsep,sumber,criteria pengetahuan,jenis pengetahuan dsb.
a)
metode induktif yaitu suatu metode yang
menyampaikan pernyataan-pernyataan hasil observasi dan disimpulkan dalam suatu
pernyataan yang kebih umum.
b)
metode deduktif,suatu metode yang
menyimpulkan bahwa data-data empiris diolah lebih lanjut dalam suatu system
pernyataan yang runtut.
c)
metode positivisme,metode ini berpangkal
dari apa yang telah diketahui,yang factual,yang positif.
d)
metode kontemplatif,mengatakan adanya
keterbatasan indra dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan ,sehingga
objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda,harusnya dikembangkan satu
kemampuan akal yang disebut dengan intuisi.
e)
metode dialektis,mula-mula berarti
metode Tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat, Plato mengartikannya
sebagai diskusi logika.
2. Persyaratan
Epistemologi
Persyaratan menurut
Conny R.Semiawan
a)
dasar pembenaran ,menuntut pengaturan
kerja ilmiah yang diarahkan pada perolehan derajat kepastian sebesar
mungkin.Pemahaman yang akan diuji dalam suatu cara kerja ilmiah harusdapat
dibenarkan secara apriori.
b)
sistemik,terdapat system didalam susunan
suatu pengetahuan ilmiah(produk) dan didalam cara memperoleh pengetahuan ilmiah
itu(proses,metode)
c)
intersubjektif,menunjukan bahwa
pengetahuan yang telah di peroleh seorang subjek harus mengalami verifikasi
oleh subjek-subjek lain supaya pengetahuan itu lebih terjamin keabsahannya atau
kebenaranya walaupun secara tersirat tampaknya makna verifikasi terkandung
dalam istilah objektif.
3. Aliran-Aliran
Epistemologi
Secara garis besar
terdapat dua aliran pokok dalam epistemology,yaitu:
a)
rasionalisme adalah suatu alran
pemikiran yang menekankan pentingnya peran akal atau ide sebagai bagaian yang
sangat menentukan hasil keputusan atau pemikiran
b)
empirisme,mengatakan bahwa realitas yang
sebenarnya adalah terletak pada benda-benda konkret yang dapat diindra bukan
pada ide.
C. Dimensi
Aksiologis
1. Pengertian
aksiologis:
adalah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai,yang umumnya ditinjau dari
sudut pandang kefilsafatan,juga menunjukan kaidah-kaidah pa yang harus kita
perhatikan didalam menerapkan ilmu kedalam praktis.
2. Objek
aksiologis
Dilihat dari jenisnya terdapat 2 bagian umum yang membangun
filsafat ilmu ini yaitu meliputi:
a)
Etika yaitu ;kajian tentang hakikat
moral dan keputusan(kegiatan menilai),etika sebagai prinsip atau standar
perilaku manusia yang kadang-kadang
disebut dengan moral.Makna etika dipakai dalam dua bentuk ,pertama etika
sebagai suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap
perbuatan-perbuatan manusia,kedua merupakan suatu predikat yang dipakai untuk
membedakan hal-hal,perbuatan –perbuatan atau manusia –manusia lain.
b)
Estetika yaitu;mempelajari tentang
hakikat keindahan didalam seni.
BAB
6
JALINAN
ILMU FILSAFAT DAN AGAMA
A. Jalinan
filsafat dengan agama
Terdapat beberapa
asumsi berkaitan denagn jalinan filsafat
dengan agama ,asumsi tsb berdasarkan dengan anggapan manusia sebagai
makhluk budaya,asumsi pertama manusia sebagai makhluk budaya mampu berspekulasi
dan berteori filsafat yang akan menentukan kebudayaanya ,bahkan sampai sadar
dan jujur mengakui kenyataan Tuhan dan ajaran agama.Asumsi kedua meliorisme
yang maksudnya adalah dunia diciptakan oleh Tuhan sebagai suatu yang potensial
,dapat diperbaiki,diperindah dan diperkaya ,sehingga hidup dan penghidupanlebih
dapat meningkat nilai harganya.
B. Jalinan
filsafat dan ilmu
Menurut Syaifulah
(1983:48) pada dasarnya filsafat tiada lain adalah hasil pemikiran manusia
,hasil spekulasi manusia betapapun tidak sempurnanya daya kemampuan pikiran
manusia.Antara filsafat dan ilmu memiliki persamaan ,dalam hal keduanya
merupakan hasil ciptaan kegiatan pikiran manusia ,yaitu berfikir filosofis,spekulataif
dan empiris ilmiah.Perbedaan antara keduanya ,terutama untuk filsafat
menentukan tujuan hidup dan ilmu menentukan sarana untuk hidup.Karenanya
filsafat inilah kemudian disebut sebagai induknya ilmu pengetahuan .
C. Jalinan
filsafat,agama dan ilmu
Sejarah umat manusia
tidak lepas dari para pencari Tuhan.Dengan dorongan sifat fitri keimanan
(religionitas),umat manusia melakukan pencarian demi pencarianTuhan yang
sebenarnya.Bagi sebahagian orang ,agama menjadi jawaban.Manusia menjalani lika-liku
perjalanan dalam upaya mencari Tuhan,sebahagian besar dari mereka benar-benar
menemukan Tuhan.Akan tetapi sebagian besar terlena dalam igauan yang tak jelas
ketika mencoba memaksakan diri untuk menjangkau esensi Tuhan yang sesungguhnya.Dalam
batas-batas tertentu filsafat dan ilmu bias mendukung berbagai bukti kebenaran
eksistensi dan kekuatan Tuhan yang telah diungkap oleh agama.
D. Persamaan
antara ilmu,filsafat dan agama
Yang paling pokok
adalah sama-sama bertujuan mencari kebenaran.Ilmu pengetahuan melalui metode
ilmiahnya berupaya untuk mencari kebenaran.Filsafat dengan caranya sendiri
berusaha menemukan hakikat sesuatu baik tentang alam,manusia,maupun tentang
Tuhan.Sementara agama ,dengan karakteristiknya tersendiri memberikan jawaban
atas segala persoalan asasi perihal alam,manusia dan Tuhan.
E. Perbedaan
antara ilmu,filsafat,dan agama
Terdapat perbedaan yang
mencolok antara ketiga aspek tersebut,dimana ilmu dan filsafat bersumber dari
akal budi atau rasio manusia.Sedangkan agama bersumberkan wahyu.Kebenaran yang
diperoleh melalui cara penyelidikan tersebut adalah kebenaran positif,kebenaran
filsafat adalah kebenaran
spekulatif,berupa dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris,riset dan
eksperimen.Sedangkan kebenaran agama bersifat mutlak(absolute) karena agama
adalag wahyu yang diturunkan maha benar.
BAB
7
EPISTEMOLOGI
A. Pendahuluan
Epistemologi merupakan cabang
filsafat yang membicarakanmengenai sumber-sumber ,karakteristik,sifat dan
kebenaran pengetahuan.Epistemologi membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan
masalh ilmu pengetahuan.Apakah itu pengetahuan?Dari mana asalnya? Apakah
sumber-sumber pengetahuan? Bagaimana manusia mendapat pengetahuan? dsb. Beberapa
pertanyaan inilah yang disebut persoalan epitemologi.
B. .Pengertian
Epitemologi
Istilah epitemologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘epiteme yang berarti pengetahuan dan ‘logos
yang berarri pikiran,teori atau ilmu.Jadi epitemologi berarti pikiran atau
teori tentang pengetahuan (theory of knowledge)
C. Perihal
Pengetahuan
Proses terjadinya
pengetahuan merupakan bagian penting dalam epistemolagi ,sebab hal ini akan
mempengaruhi corak pemikiran kefilsafatan.Ada yang berpendapat bahwa
pengetahuan di peroleh melalui pengalaman baik pengalaman indera maupun bathin.
D. Masalah-Masalah
Dasar Pengetahuan
Menurut Juhaya S.Praja
(2005:87-88) terdapat 3 persoalan dasar dalam bidang epistemology yaitu:
1.
Apakah sumber-sumber pengetahuan itu?
2.
Apakah watak dari ilmu pengetahuan?
3.
Apakah pengetahuan itu benar(valid)
E. Perihal
Kebenaran
Secara umum definisinya
adalah:kesesuaian antara pikiran dan kenyataan.Kebenaran menjadi kajian utama
dari ilmu filsafat.
F. Aliran
–Aliran Teori Pengetahuan
Menurut Ahmad
Tafsir (2005:24-25) ada 4 aliran yang mengkaji tentang cara memperoleh
pengetahuan yaitu:
1. Aliran
Empirisme ,Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan berdasarkan
pengalaman.
2. Aliran
Rasionalisme ,Mengajarkan bahwa melalui akalnya manusia dapat memperoleh ilmu
pengetahuan.
3. Aliran
Positivisme ,Merupakan penyeimbang pertentangan yang terjadi antara aliran
empirisme dan aliran rasionalisme.
Aliran Intuisionisme adalah, Hasil evolusi pemahaman
yang tertinggi.
BAB
8
LOGIKA
A. Pendahuluan
Logika
adalah bidang pengetahuan yang mempelajari tentang asa,aturan,dan prosedur
penalaran yang benar.
B. Pengertian
Logika
Berasal
dari bahasa Yunani “logikos” yang berarti mengenai sesuatu yang
diutarakan,mengenai suatu perkembangan akal (pikiran),mengenai kata ,mengenai
percakapan atau berkenaan dengan bahasa.
C.Sejarah Perkembangan Logika
Soewandi mengemukakan
bahwa secara historis logika telah berkembang sejak abad ke -17sampai abad
ke-20 sekarang ini ,dimana spesifikasi masing-masing periode memiliki kekhasan
tersendiri.Pada abad ke-17 cara kerja logika baru muncul setelah renaissance di
Eropa.Abad ke-18disebut abad pencerahan.Abad ke 19 merupakan pertentengan
anatra deduktif dan induktif.Pada abad ke-20 penggabungan antara pemikiran
deduktif dan induktif.
D. Pengertian,Proposisi
dan Penalaran
1.
Pengertian
Pengertian adalah tanggapan atau gambaran yang
dibentuk oleh akal budi tentang kenyataan yang dipahami,atau merupakan hasil
pengetahuan manusia mengenai realitas.
2.
Proposisi
Proposisi adalah rangkaian dari
pengertian-pengertian yang dibentuk oleh akal budi atau merupakan pernyataan
mengenai hubungan yang terdapat diantara dua buahterm
3.
Penalaran adalah suatu proses berfikir
yang menghasilkan pengetahuan.
BAB
9
ETIKA
A. Pengertian
Etika
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia etika dirumuskan dalam
3 arti sbb.
1.
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
2.
Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak
3.
Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut satu golongan atau masyarakat
B. Objek
Etika
Objek penelitian etika adalah
pernyataan-pernyataan moral yang merupakan perwujudan dari pandangan dan persoalan dalam bidang
moral.
C. Aliran-Aliran
Dalam Etika
Banyak filosof yang
mengemukan mengenai aliran-aliran dalam etika antara lain:
1.
:Aliran naturalisme yang menganggap
kebahagian manusia didapatkan sesuai dengan kodrat kejadian manusia itu sendiri
2.
.Aliran hedonism adalah aliran yang
mengajarkan bahwa sesuatu dianggap baik bila mengandung kenikmatan bagi manusia
3.
.Aliran utilarisme menilai baik dan buruknya
suatu perbuatan berdasarkan besar kecilnya manfaat bagi kehidupan manusia.
4.
Aliran idealism adalah doktrin etis yang
memandang bahwa cita-cita adalah sasaran yang harus dikejar dalam tindakan.
BAB
10
TANGGUNG
JAWAB MORAL KEILMUAN
Kesadaran manusia untuk
melaksanakan cita-cita dalam nilai dan norma,didorong oleh pandangan hidup atau
agama yang disebut kesadaran moral.Ada 3 unsur dalam kesdaran moral yaitu :
1. Mengungkap
kesadaran bahwa kewajiban moral itu bersifat mutlak
2. Mengungkap
rasionalitas kesadaran moral
3. Mengungkap
segi tanggung jawad subjektif
Tanggung
jawab moral ilmuwan merupakan refleksi dari kewajiban ,kewajiban moral adalah
kewajiban yang akan mengikat batin seseorang lepas dari pendapat
masyarakat,teman,maupun atasan.Hal tersebut bukan berarti bahwa tanggung jawab
moral terpisah secara absolute dari
tanggung jawab moral seseorang ilmuwan, hanya saja tanggung jawab moral sifatnya lebih personal.
Tanggung
jawab moral menyangkut pemikiran bahwa ilmu lepas dari tanggung jawab aplikasi
ilmu yang dikembangkannya.Dimana ilmu harus diaplikasikan untuk hal-hal yang
benar,bukan untuk merusak umat manusia.